NASKAH FILM LANGKAH SANG PERAIH CITA

SEKENARIO/NASKAH
 
FILM:  LANGKAH SANG PERAIH CITA
PRODUKSI:  GANBBATTE PRODUCTION
OLEH:  NOVIE EKA SARI SETIAWAN
KRU:  YOGI, NOVIE, TIAR, ABU, RUSMAN

 
Opening
Pagi akan segera datang menggantikan malam, matahari pagi pun akan segera bangun dari tidurnya yang akan menemani setiap langkah aktivitasq, menjadi saksi setiap keringat yang keluar dari dalam tubuhq hanya untuk masa depanq.
“ selamat datang pagi, hari ini datang lagi hari dimana aku harus berjuang untuk masa depanq”

(dirumah)
Bento membuka pintu untuk menghirup udara segar, udara yang akan menemaninya saat dia melangkah meninggalkan rumah. Bento menatap matahari mencoba mengatakan “aku akan memiliki sinar sepertimu dimasa yang akan datang nanti, sinar yang akan membawa kebahagiaan buat orang lain melibihi sinarmu”. Bento mulai melangkahkan kakinya menuju kedalam kerasnya kehidupan, dimana dia harus berjuang keras untuk mencapai semua cita dan kebahagiannya. Langkah kaki bento adalah langkah kaki yang akan membawa kebahagiaan untuknya dimasa yang akan datang nanti. Walaupun, saat ini langkah kaki ini masih diterpa banyak karang yang tajam.
“ kehidupan menjadikanq sosok yang harus berjuang, bekerja keras, memiliki ketulusan. Kehidupan ini pun mengajarkanq arti sebuah usaha, usaha yang harus dilakukan dengan penuh kerja keras dan pantang menyerah. Aku sangat bersyukur dengan apa yang aku miliki sekarang, walau harus bercucuran keringat untuk mencapai masa depanq. Aku yakin  sebuah perjuangan, sebuah langkah sederhana yang kita buat akan ada hasil yang terbaik”.

(kios Koran)
Langkah kaki bento mengarah pada kesederhanaan, kesederhanaan yang dimulai dengan sebuah usaha. Bento melangkah dengan ikhlas, langkah kaki yang akan dibawanya pada sebuah usaha. Bento selalu melakukan pekerjaannya dengan semanagt, karena dia yakin dengan semangat semua akan berjalan dengan ikhlas.
“selamat pagi pak……………”
“eh bento pagi………..mau ambil Koran lagi ya………”
“iya nieh pak………….”
“ya ini………..mudah-mudahan lancar ya hari ini nggak ada halangan………”
“iya makasih pak……………….”
“aku masih sangat beruntung sekarang, aku masih diberi kesehatan fisik dan anggota tubuh yang lengkap. Aku masih diberikan kesempurnaan hidup oleh Tuhan dan masih bisa mengenyam  pendidikan. Kehidupan ini keras yang mengharuskan setiap orang berusaha untuk terus menjalani kehidupan. Masih ada orang yang kurang beruntung diluar sana, mereka bekerja untuk kehidupannya tanpa bisa mengenyam pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan. Aku harus semangat dalam menjalani kehidupan ini kelak aku pasti akan memetik hasil yang akan membawaku dalam kehidupan yang layak”.

(kampus)
Sehabis bento memperjuangkan kehidupan diluar sana sebagai seseorang yang memperjuangkan hidup. Bento kembali pada aktivitasnya sebagai mahasiswa, sosok yang dia percaya akan membawa pada kehidupan yang layak kelak.
“ gerbong ini selalu membuatq bangga saat aku melangkahkan kakiq disini, karena aku masih diizinkan tuhan mengenyam pendidikan yang layak melalui usaha yang aku lakukan.  Aku berharap kelak gerbong ini mampu mengantarkanq menjadi orang yang memiliki masa depan yang indah. Masa depan dimana semua orang mengharapkan yang terbaik, rasa syukurq tak pernah musnah. Aku terus bersyukur kepadanya karna masih mengizinkanq menuntut ilmu. Aku merasa tuhan sayang padaq, bersyukurnya aku diberi teman – teman yang tak memandang aku dari keluarga seperti apa.
“eh bento………gmana lancar………..”
“Alhamdulillah……………lancar ……………….”
“waduh hebat sekali nieh temanq……………..pagi – pagi sudah bangun kerja siang berangkat kuliah……………aku salut kawan”
“terima kasih, namanya hidup pasti butuh perjuangan…………………….”
Letihq hilang seketika saat aku berada diantara teman – temanq, mereka saudaraq yang selalu menyambutq dengan tangan terbuka walau aku hanya seorang loper Koran”.

(dikelas)
Disinilah tempat dimana aku akan mendapatkan ilmu yang tak akan pernah aku dapatkan diluar sana.
Dosen menerangkan………………………………………………………………………………………………………………………………...
 Bento bertanya……………………………………………………………………………………………………………………………………………
“aktif dikelas bukan untuk mejadi sok didepan teman – temanq, tapi aku tak mau menyia – nyiakan kesempatan bertanya pada dosenq  mengenai hal yang aku tak tahu. Bukan sok pintar tapi aku berusaha mencari jawaban yang masih tak ku temukan jawabannya dalam otakq. Haq sebagai mahasiswa adalah bertanya, kewajiban seorang dosen adalah menjawab”.

(beranjak pulang)
“ hari ini tak capek – capeknya aku mengucap rasa syukur kembali kepadanya, aku masih diberikan kesempatan menuntut ilmu dikampuz  ini. Banyak teman – temanq yang putus sekolah karena tak mampu membiayai sekolah, terima kasih Tuhanq atas nikmatmu padaq. Aku berharap Ilmu yang aku dapatkan sekarang yang akan menghantarkanq kedalam masa depan yang cerah. Aku akan membuktikan kelak aku adalah mahasiswa yang akan mampu berdiri sendiri diatas kakiq, dari hasil keringatq sedndiri. Tak peduli orang memandangq seperti apa sekarang tapi yang jelas sekarang aku harus berusaha dalam menjalani kehidupanq”.

(ending)
“ hidup ini tak semudah membalikkan telapak tangan, kerasnya sebuah kehidupan tak bisa hanya direnungkan tapi perlu sebuah usaha. Aku ingin seperti matahari yang terbit dengan indah dan aku ingin terbenam dengan indah pula. Kehidupan yang keras akan mengajarkanmu bagimana cara bekerja keras, mengerti arti kehidupan yang sebenarnya dan mengajari kita tentang sebuah arti kesempurnaan hidup. Langakah kaki yang tulus lah yang akan membawa kita dalam kesempurnaan hidup, Semangat dan pantang menyerah dalam menjalani kehidupan ini”.


THANKS A LOT FOR COMMUNICATION FRIENDS UNHALU/UHO

Komentar